Surabaya, Beberapa hari sebelum Ramadhan

Jurusan Arsitektur ITS

Di sebuah jalan kota Bangkok dekat sungai yang jika kusebarangi akan tampak kuil besar

Dalam bus, kota Bangkok. Aku baru saja setuju menerima jasa Tour Guide


Rasa-rasanya aku ingin kembali dan menemui Bapak ini lagi sedang duduk di bis, setengah putus asa berbicara bahasa Inggris menawarkan jasa Tour Guide.

Saat berdiri di lantai dua gedung departemen teknik sipil, aku bisa melihat dengan jelas bangku-bangku beton di depan ruangan kelas departemen arsitektur yang kosong. Tempat itu selalu ramai. Tapi karena hari ini minggu tidak ada apa-apa yang bisa kulihat di situ. 
Awalnya aku berniat mengerjakan beberapa tugas kuliah yang seharusnya sudah selesai, kalau saja aku tidak pergi meninggalkan surabaya selama seminggu. Alih-alih duduk di depan laptop, aku malah berdiri di dekat pagar, tidak bisa berhenti memikirkan bagaimana selama 2 jam bapak yang duduk di bus itu menemani berkeliling di satu tempat di Bangkok. Sebelum pergi Ia berkata "give me little money, 20 Is oke." dan aku hanya memberikan 30 Baht (Sekitar 14 Ribu Rupiah)..

Saat pulang ke kamar asrama yang sepi hari minggu ini, aku mengambil amplop di tas, dan melamun pada uang koin sejumlah 120 baht yang tidak akan berguna (dan rasanya terlalu kecil untuk bisa ditukarkan lagi).  Aku berkesimpulan bahwa kebodohan adalah satu-satunya yang tepat untuk menjelaskan siapa manusia yang telah hidup 24 tahun lebih ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar