Aku sempat tertahan di imigrasi selama 1 Jam. Petugas menelfon kampus Shibaura sebelum mengijinkanku 'masuk' ke Jepang. Mungkin mereka curiga lantaran aku membuat visa Visitor, alih-alih pelajar.
Untuk membayar sewa kamar aku harus pergi ke daerah Shinjuku. Musim semi akhir udara cukup dingin dan hujan sering turun. Aku terlalu terlambar untuk menyaksikan bunga Sakura yang kabarnya sudah berminggu-minggu lalu berguguran.
Kabukicho adalah kantung prostitusi terkenal di Tokyo. Aku harus masuk area itu lantaran perlu mendatangi satu-satunya masjid yang bisa aku temui.
Halaman depan Masjid Al Ikhlas Kabukicho
Suasana di dapur masjid, beberapa orang memasak untuk buka puasa
Sebagian besar yang datang ke masjid adalah pekerja dari Indonesia. Aku tidak heran makanan yang dibuat aku kenali semuanya.
Buku "Note From Underground" nya Dostoyefsky dalam versi bahas Jepang ini aku peroleh dari apartemen temanku di dekat Shinjuku.
Aku kesulitan menuliskan caption untuk tiap-tiap foto yang ada. Tapi kejadian yang berlangsung tiap hari lambat laut membuatku bosan. Sebagian karena aku hanya menghabiskan waktu seorang diri.
Pasca kelas
Stasion Tokyo
kalau tidak salah professor menunjuk ke sebuah bangunan Tua
Aku lupa ini di mana
Base Isolator sebagai alat peredam gempa
Di belakang adalah menara sky tree
Di atas menara sky tree
Agak susah cari makanan halal, akhirnya teman2 mengajaku makan ke restoran see food
Bukan coca-cola, isinya semacam jus sayuran.