Saya baru benar-benar paham dengan bidang keilmuwan yang saya geluti setelah hampir setahun setengah kuliah. Maksudnya bukan 'paham' setingkat profesor. Paham disini adalah banyak hal yang remang-remang berubah jadi jelas. Dan pertanyaan 'mau dibawa kemana hidup saya setelah wisuda nanti?' terjawab sudah.

Menurut saya, banyak sekali pertanyaan-perntanyaan yang gak mungkin bisa dijawab oleh seseorang tanpa ada campur tangan dari orang lain. Dalam upaya 'pencarian', terutama jati diri, seseroang butuh lebih dari dirinya sendiri sebagai 'alat pencari'. Ah, susah sekali menemukan kata-kata yang sederhana. Pokonya saya sadar betul kalau selama ini ternyata saya sangat tergantung pada orang lain untuk dapat menemukan diri yang sebenarnya. Dan dalam persoalan yang satu ini (bidang keilmuwan yang saya geluti), semakin saya paham, semakin saya tahu ada dimana posisi diri saya dalam bidang keilmuwan yang luas ini, semakin saya merasa kalau semuanya itu bukanlah hal yang bisa saya lakukan seolah-olah itu adalah passion saya. Terus apa passion saya yang sebenarnya? Bahkan itu masih jadi pertanyaan besar yang rumit sekali.

Saya bisa saja disebut si pendengki yang iri dengan orang-orang. Orang-orang yang berhasil menjalani hari-hari sesuai dengan apa yang diinginkan, dan yang dilakukannya itu benar-benar passionnya.

Ya begitulah, persoalan ini  memang gak sepantasnya hadir disaat-saat 'nanggung' seperti ini. Tapi bagaimanapun, persolan tetap persoalan. Mau mata di tutup, mau berlari kabur, persoalan itu tetap diam dan gak akan pergi begitu saja. 

Disisni kali yah point paling penting dalam kalimat 'harus punya banyak kawan'. Saya rasa kalau saya cuma mengandalkan diri sendiri dalam menghadapi persoalan ini, yang ada malah perasaan kacau yang semakin berlarut-larut. lalu, kenapa kesadaran itu baru muncul sekarang-sekarang? jadi, selama ini saya begitu bodoh karena tidak mau peduli dengan ucapan-ucapan orang kaya "kamu harusnya aktif, cari orang-orang baru. Banyak orang-orang baru yang bisa jadi bahan buat kamu belajar banyak."...

Pada akhirnya pertanyaan rumit ini harus saya temukan jawabanya dari orang lain. Dan dari perasaan bahwa apa yang saya kerjakan saat ini bukanlah passion saya, muncul keinginan buat berorganisasi. Berorganisasi? kenapa tiba-tiba jadi terfikirkan hal ini? waktu sma dulu saya beberapa kali melompat-lompat dari satu organisasi ke organisasi yang lain. Walaupun sebagian besar cuma jadi tempat transit doang. Dan saya sering merasa dapat julukan si pasif (siapa yang tahu?). Sudahlah, sma cuma masa lalu. Masa lalu memang kadang kurang baik, tapi hari ini belum tentu lebih baik dari masa lalu. Dan pada kenyataannya pun, di kampus minat saya buat berorganisasi merosot sampai ke dalam kaus kaki. 
Sampai blog ini di buka lagi pun, minat saya pada organisasi masih rendah. Tapi saya rasa ini waktu yang paling pas untuk mulai berjalan tanpa mengikuti naluri yang mengebu. 

Lalu, saya harus mulai dari mana?